Kendari, 29 Oktober 2025 — Rumpun Perempuan Sultra (RPS) melalui Program INKLUSI kembali menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Penguatan Kelompok Konstituen dan Pemerintah Kelurahan pada Isu Perubahan Iklim melalui Program Kampung Iklim dan Urban Farming di Hotel Zahra Syariah, Kendari. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari perwakilan kelompok konstituen dan pemerintah kelurahan.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan perspektif kelompok konstituen serta pemerintah kelurahan dalam memahami isu perubahan iklim dan langkah adaptasi berbasis masyarakat. Melalui pendekatan Kampung Iklim dan urban farming, peserta diharapkan mampu mengembangkan praktik-praktik lokal yang berkelanjutan dan tangguh terhadap dampak perubahan iklim, khususnya di wilayah pesisir Kota Kendari.
Dalam sambutannya, Direktur Rumpun Perempuan Sultra menegaskan pentingnya peran masyarakat akar rumput dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Isu perubahan iklim bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga menyangkut keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat. Karena itu, memperkuat kapasitas kelompok konstituen dan pemerintah kelurahan berarti memperkuat daya tahan komunitas terhadap perubahan iklim”
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari dan Dinas Pertanian Kota Kendari. Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Bapak Makmur, S.Pd., M.Pd menyoroti tentang program pemerintah Kota Kendari “Kendari Berkebun” untuk peningkatan ekonomi keluarga, penataan lingkungan yang indah dan menghasilkan. Ditinjau dari aspek social untuk edukasi bagi anak-anak terkait pengenalan beberapa jenis tumbuhan. Selain itu juga membantu mengurangi inflasi di Kota Kendari karena produknya cabe, kangkung dan bayam merupakan produk yang sangat dibutuhkan dan semua nbahan pangan ini berasal dari luar kota Kendari.
Sementara itu Bapak Arnold Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari, dalam paparannya, menekankan bahwa perubahan iklim mengakibatkan cuaca yang tidak menentu, suhu yang tidak menentu dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas ai sehingga kini perubahan iklim ini bukan lagi ancaman masa depan, tetapi realitas yang harus dihadapi bersama. Kegiatan berjalan interaktif melalui sesi penyajian materi dan tanya jawab. Melalui kegiatan ini, RPS dan Program INKLUSI berharap akan lahir inisiatif-inisiatif lokal yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Pendekatan berbasis kelompok konstituen diyakini dapat memastikan bahwa semua warga, termasuk kelompok rentan, memiliki suara dan peran dalam pengambilan keputusan publik terkait perubahan iklim.

